Waktu, jangan renggut kebahagiaan yang belum sempurna. Sebab, esok aku masih berharap akan datangnya mentari. Di tiap nafasnya adalah kehidupan. Aku tak ingin ada kata putus asa yang keluar dari tepi bibirnya. Air mata yang mampu berbicara, saat kapan harus berkata dan saat kapan harus berteriak.
Waktu, Biarkanlah kami merampungkan mahligai senyuman yang sedang menanti di dalam ragamu. karena, tinggal akulah yang masih tersisa. Masih mengharap kasih dan sayangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar