Rabu, 30 April 2014

[23] Sedang Kau Tak Disini

Duduk di beranda rumah,
langit penuh gelap menidurkan malam,
larut kian hening dan aku tak beranjak,
terus melukis malam dengan segores embun.
Kutimpali wajahmu dengan bunga bening
demi tak membiarkan embun di ujung daun jatuh,
sendiri tanpa bayangan dan kisah.
sedang embun dan kau tak disini,
kupilih abadikan malam dan kisah,
sebelum berubah dan memudar,
secepat kupeluk isyaratnya.
Berharap kelak kau tutup dukaku,
membujurkan kaku dipangkuan malam,
bersama kisah terangkai dari waktu ke waktu,
serupa puisi dari bait ke bait.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar