Material Produksi Mie Instan PT.Indofood
Job Description
Pembagian tugas
dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1. Manajer
Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai
wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas berlangsungnya segala
kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan
organisasi perusahaan.
2. Manajer
Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik
bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang
berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya
proses produksi.
3. Supervisor
Produksi (Production Supervisor)
Supervisor
produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna
pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja
sesuai dengan persyaratan.
4. Manajer
Teknik (Manager Technical)
Bertugas
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat
menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat
perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen.
5. Manajer
Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang
bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan, sehingga tercapai
tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang
yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan
manajemen.
6. Supervisor
PPIC
Supervisor ini
bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku
(Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM
untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat.
7. Manajer
Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke
daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan
rencana penjualan dan permintaan produk, rencana promosi.
8. Manajer
Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan
bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan
tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal
aspek financialsupaya sejalan dengan AOP.
Sumber Daya
Manusia Perusahaan
Pada saat ini
Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70%
merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan
yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan
inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan
perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis
fungsional, dan pelatihan manajerial. Dalam penerimaan pegawai,
Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama adalah
sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka
akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan.
Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang
bermutu dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen
Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di
lingkungan perusahaan.
Bahan Baku Utama
Divisi Noodle,
PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie instan. Bahan
baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut
adalah :
Tepung Terigu
Tepung terigu
diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie
instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses pencampuran,
menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat
gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai
sumber karbohidrat dan protein.
Tiga jenis tepung
terigu sebagai bahan baku utama, yaitu
1. strong flour(tepung keras cap Cakra
Kembar)
2. medium flour (tepung setengah keras
cap Segitiga Biru)
3. soft flour ( tepung lunak cap segitiga
hijau)
Tepung terigu cap
Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan
mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi.
·
Tepung
Tapioka
Tepung tapioka
digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan
mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik
digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar
pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung.
Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.
Bahan Baku
Penunjang
·
Air
Air digunakan
untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu
adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan
tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus
air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan
Air Minum (PAM).
·
Alkali
Alkali merupakan
campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental,
pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan
berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik.
Pemasok Bahan Baku
Adapun supplier-supplier yang
ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan
dapat dilihat dibawah ini:
No
|
Material
|
Supplier
|
Lokasi
|
1.
|
Tepung Terigu
|
Bogasari Flour Milla
|
Jakarta
|
2.
|
Minyak Goreng
|
Salim Ivomas
|
Jakarta
|
3.
|
Bumbu
|
PT. Food Ingrediedient
|
Cikampek
|
4.
|
Karton Packing
|
Raci Pack
|
Jakarta
|
Puri Nusa
|
Bandung
|
||
5.
|
Etiket
|
Supernova
|
Jakarta
|
Prima Makmur
|
Jakarta
|
||
Respati
|
Jakarta
|
||
Cipta Kemas Abadi
|
Jakarta
|
Proses Produksi
yang Terjadi di PT. ISM
Proses pembuatan
mie instan terdiri dari delapan tahap yaitu :
mixing (pencampuran)
pressing (pengepresan)
slitting (pembentukan
untaian)
steaming (pengukusan)
cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan)
frying
(penggorengan)
cooling (pendinginan)
packing (pengemasan)
Gambar 2 Diagram
Alur Produksi Mie Instan
Sumber daya yang
terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses
produksi sebatas pengawas jalannya produksi.
Karakteristik
perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang
diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan
produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk
dalam jangka waktu pendek atau menengah.
Output Produksi
PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk
yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan
oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh
karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang
dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mie instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
·
Bag
Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
·
Mie
telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.
Pengemasan mie
adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk
melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie
tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas,
selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie
dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian
menuju gudang untuk disalurkan.
Sumber :
ervinkurnia88.wordpress.com
www.slideshare.net
www.scribd.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar