Rabu, 30 April 2014

[32] yakin tuk melangkah

jangan hanya diam ketika punya rencana ,
jangan pernah melihat bintang , ketika tak mampu mlihat cahayanya ,
jangan pernah menyeberangi lautan jika tak bisa berenang ,
jangan pernah berhkayal , jika takut untuk meraihnya ,
tapi yakin untuk melangkah , jika itu adalah mimpi terindah
yakin untuk mengajarnya , jika memang pantas untuk di kejar , ,
yakin untuk mencoba , jika itu memang nyata ,
tak ada yg tak mungkin ,
kita mau , mampu dan berusaha , , ,


[31] Penuh cerita

Waktu..
bila aku harus menuliskan semua tentang
rasaku untukmu !
mungkin ratusan buku akan tercipta
karenamu
dan mungkin itu pun tak kan pernah cukup,
karena...
duniaku hanya penuh dengan gambar dan
khayalan
yang bercampur aduk dengan kenyataan...
anehnya, entah kenapa..
aku begitu ingin menuliskan semua
yang tak mampu kusampaikan padamu,
walaupun aku sama sekali tidak terlalu pandai
menuangkan semua perasaanku melalui
tulisan..
Bie ,
Saat kau putuskan untuk pergi,
Yang tertinggal hanyalah aku,
disini sendiri..
tak ada hal yang lebih menyakitkan
disaat kau ditinggal pergi tanpa ada sebuah
alasan..
sepatah kata pun kau tak ucap, mengapa??
kau biarkan aku mencari alasannya sendiri
namun sampai saat ini pun tak ku temukan
juga
mengapa kau tinggalkan aku..
yang ku tahu kau memilihnya dan tinggalkan
aku
padahal kita pernah samasama berjanji untuk
sehidup semati..
namun kau lebih memilih untuk hidup
bersamanya
dan membiarkan aku yang mati
karena janjimu
waktu itu..
kini segalanya kuukir dalam hati
tentang getir yang bernyanyi
atau tentang perih yang menari

[30] Untuk Kekasih-ku.

Tak ada bilangan
abjad dan juga angka-angka
yang bisa mendasari
logika hati.
Engkau sempurna,
bukan karena segala soal yang disebut kesempurnaan.
Tapi engkau sempurnaa dengan segala cela yang bisa disematkan kepadamu.
I'm really Love U so
Maafkan aku yang mungkin
Tak akan pernah sanggup
Menjelaskan makna
Yang subtil padamu
Selalu,
kita tak akan pernah dilanda jemu untuk saling membisikkan cinta,
cinta yang menolak tepi, walau matahari tak kembali bermula di langit timur,
Sayang,
Tolong aku agar tak,
membungkuk hormat pada kendala kehidupan
menyerah pada arus kehidupan yang mapan.


[29] Memory

Terukir jelas dlm memory.
Saat segerombolan gagak membawa kabar.
Dimana peraduan hidup tak lagi seimbang.
Kebencian dibalas dg cacian.
Cacian dibals dg senyumn.
Dan tikaman terhunus tepat diparu2.
Merobek2 lambung kedengkian.
Menyayat usus2 peradaban.
Jangan ditanya lagi tentang ras, suku dan agama.
Karna nurani pun telah lenyap untuk menjawab.
Mulut2 terbungkam dipenuhi belatung.
Mengangapun tak sanggup, karna ketakutan bau anyir membusuk tercium oleh mayat2 hidup.

[28] Rinduku kepada Sang Pencipta

tengah malam ini tiada hujan turun...
kala sang rindu kembali memaksaku bangun...
kini, bersama untaian ganjil tasbih cendana ditanganku...
kuucap nama Maha Besar yang syahdu...
berusaha kubaca salam kasihku, KekasihNya, nama yang tiada kutau...
bahkan satu huruf untuk meng eja...

[27] Tanya aku

Apa yang salah pada diri ini
Sepertinya tidak ada yang salah
Hanya saja sifat aku yang salah
Mau berubah tapi tak berubah
Apa yang salah dengan niatku
Sepertinya tidak ada yang salah
Mungkin perjalanannya yang salah
Berusaha meraihnya tapi tak sampai
Apa yang salah dengan pergaulanku
Sepertinya tidak ada yang salah
Mungkin aku butuh waktu tuk beradaptasi
Karena aku tak mudah bergaul
Sekarang atau nanti aku harus berubah
Inilah jawabanku , saat kau Tanya aku ..


[26] Keluarga

tak hanya sekedar teman.
tak hanya sekedar sahabat.
tapi juga saudara, kakak.
itu yang kau tunjukan pada kami.
yang awalnya hanya tiga gembel.
enam kaki dan enam tangan.
kini mulai tercipta puluhan gembel dgn wawasanmu, ilmu dan pengetahuanmu.
dulu...
tiga kepala selalu bersama dalm waktu yg begitu singkat.
menapaki kehidupan beralunan lagu rakyat.
bersetubuh dgn alam sampai pagi menjelang.
ditemani secangkur kopi dan sebatang rokok.
beralas bumi.
beratap langit.
tak jarang warung2 kecil diemperan jalan qt duduki hingga fajar datang.
sobat...
ingat saat dibawah pohon beringin pondok gede.
itu awal kita berjumpa.
membohongi para bandit2 pergerakan.
ingat janji kits saat di jogja.
berjalan mengayunkan kaki dan tertawa.
bagai anak kecil polos tanpa dosa.
berjalan dgn gagah

[25] Seorang sahabat

Tegur aku jika aku mulai sombong,....
Ingatkan aku jika aku mulai salah dan
pahamilah aku jika aku mulai berubah,....
Karena aku masih butuh seorang teman
hari ini hingga hari esok,...


[24] Hampa

seorang penidur, terbangun hampa...
dia berujar, "mungkin aku saat ini tiada pantas diberi salam oleh mimpi...
biarlah kucari terang alam udara segar di luar....
biarlah kubuat figura di dinding berisi gambar abstrak senyuman....

sekedar temaniku pengganti impian....

[23] Sedang Kau Tak Disini

Duduk di beranda rumah,
langit penuh gelap menidurkan malam,
larut kian hening dan aku tak beranjak,
terus melukis malam dengan segores embun.
Kutimpali wajahmu dengan bunga bening
demi tak membiarkan embun di ujung daun jatuh,
sendiri tanpa bayangan dan kisah.
sedang embun dan kau tak disini,
kupilih abadikan malam dan kisah,
sebelum berubah dan memudar,
secepat kupeluk isyaratnya.
Berharap kelak kau tutup dukaku,
membujurkan kaku dipangkuan malam,
bersama kisah terangkai dari waktu ke waktu,
serupa puisi dari bait ke bait.


[22] Sebingkis Senyuman

ketika langit mulai menampakkan wajahya. bagai kata yang terputus di haluan lidah, terasa asam. Langkah setiap tapak menjadi saksi bahwa hidup bukan lah bualan belaka. Ini adalah nyata. Dan selalu menjadi bias saat bising samar-samar di pelupuk mata dan telinga.
Waktu, jangan renggut kebahagiaan yang belum sempurna. Sebab, esok aku masih berharap akan datangnya mentari. Di tiap nafasnya adalah kehidupan. Aku tak ingin ada kata putus asa yang keluar dari tepi bibirnya. Air mata yang mampu berbicara, saat kapan harus berkata dan saat kapan harus berteriak.

Waktu, Biarkanlah kami merampungkan mahligai senyuman yang sedang menanti di dalam ragamu. karena, tinggal akulah yang masih tersisa. Masih mengharap kasih dan sayangmu.

[21] Ibu Malang

sebelum tidur aku ingin menyapamu...
kata yang berat kuucap kerana kekerdilanku...
kesombongan berbalutan rasa jijik yang tidak seharusnya ada...
di pinggir jalan, seberang kali comberan, samping kiri taman tegalega kau bangun rumahmu...
megah bangun khayal, rupanya hari ini ada pesta disana...hingga kau kumpulkan semua bumbu...buah-buahan, daun-daun...memotong-motong daging sayuran... memasak khusus tuk keluarga...suami, anak atau para tamu yang datang...
pakaian lusuh, kotor, bau...
kau lihat baru...
model rambut purba
kau bilang gaya ternama...
getir senyum kaurasa manisnya...
oh...ibu di pinggir jalan...betapa penderitaanmu....?
siapa kiranya tega membuangmu?
moga nanti di dunia sebenarnya kan kau temukan keluarga, suami
dan anak abadi...
selamanya...
maafkan aku ibu..
hanya mampu tuk sekilas memandang.
kudoakan kau bahagia di surga...


[20] Rinduku

Sajakku di alam hampa
Tak pernah berarti
Tapi begitu bermakna
Aku rinduu pada Kau pencipta rindu
Sujudku menyembah karena hinaku
Aku tak kuasa menahan air mata
Tetesan itu bukti ku tertawa dalam doa
Merenung dengan jemari menyanyi
Rapalan dzikir masih mengalir tanpa tepi
Sungguh kasadaranku tertelan kedamaian
Dengan hati berselimut rindu

[19] Pergi saja lah

Yang dekat terasa jauh..Yang ada terasa tiada..Selanjutnya..
Pergi saja yang jauh sejauh mungkin..Sampai mata tak lagi saling memandang..
Sampai lisan tak lagi saling menyapa..Seperti kemauan hati masing-masing..
Bahwa memang kita tak lagi punya arti yang berarti..
Dan aku tak bisa terus memaksakan semuanya harus nyata sedemikian indahnya..
Bila ingin pergi.. Menghilanglah selama mungkin..Tak perlu lagi mengobarkan ketentraman..
Tak perlu lagi menyatakan kedamaian..Sudah seharusnya kita tak lagi saling berdampingan..
Karna benar bahwa kita tak bisa disamakan..Yang dulu kebahagiaan..
Yang Terekam dalam memory yang tak bisa terlupakan sepanjang usia ini..
Harus bisa dipaksa untuk bisa lupa..Karna itu adalah palsu..Saat tingkah manis berubah jadi dusta..
Dan kebenarannya inilah asli wujud itu..Yang dulu terbungkus rapi oleh keindahan..

Ternyata semua hanya sandiwara

[18] MUSAFIR

Di gubuk imajinasi,
nurani kepakkan sayap,
terbang menyusuri tebing senja,
badai lidah jingga mengotak
atik nalar,
ribuan bebukitan tanya
terlewatkan,
pohon-pohon penat segera
menari riang,
bidik hati menancap di
sungai silam kisah,
Astagfirullah,,,
kering, benar-benar kering!
Tak lagi mengalir gemercik kasih,
tidak telaga rindu,
tidak riak sapa menata arus
peduli,,,
ilusi beranjak,
pluit memanggil dari rumah
hatimu,
kaki tak tunggu mupakat,
kini,,, kutiba di beranda jiwamu,,,
lapuk, kusam dan kumuh yang
kulihat
tiap pintu bilik sukma mu telah
kubuka,
tapi tak kujumpa ramah atau
sekedar seteguk impati,
pelepas dahaga penjara
waktu!
Iba gugur, ego menuju tahta dengan mahkotanya!
Menara kebencian munjulang
tinggi,,, membela langit,
mata melihat tapi
hati buta!!!


[17] Bersamamu

meski air mata membasahi pipi
dan teriakan terdengar seperti
nyanyian
meski angin menyapa dan membawa
jiwa ku entah kemana
namun dapat ku pasti kan ragaku
kan selalu ada bersamamu
bersama kenanganku..

[16] Liku

Menjejaki liku tak berhenti..
Menjalani imajinasi yang berarti..
Dan kemarin ku tertawa..
Dan kemarin ku menangis..
Harapanku ada diujung mata..
Dan ia terus menerus melambai..
Ia ada dan sangat nyata..
Bidadari impian penghubung mimpi..
Bersinar bagai aroma bintang..
Diselimuti genggaman embun pagi..
Dengan rona merah terang..
Ia meniup semangat tiada henti..
Karna waktu tetap akan berputar..
Dan ia menggiling semuanya..
Semua liku dan perjuangan..
Yang membentuk rangkaian semesta terindah..


[15] Masih Adakah?

Masih adakah jutaan pelangi menghias langit
saat hujan reda?
Masih adakah nyanyian burung-burung mencandra ombak?
Masih adakah lukisan senja di sudut temaram karang?
Masih adakah kidung purnama saat sunyi di rundung pilu?
Masih adakah kisah anak-anak jalanan yang kelaparan?
Masih adakah kilauan permata di wajah-wajah balita?
Masih adakah celoteh para penyair trotoar di sekat malam?
Masih adakah suara yang menggema tebing-tebing cadas?
Masih adakah yang berpangku di atas meja?
Masih adakah tinta untuk mengukir kata-kata?
Masih adakah lamunan di tepi pantai?
Masih adakah cerita yang tersimpan?
semuanya mungkin ada atau t'lah usang


[14] Lalintang

Berpijak dalam waktu yang lama
Aku berjalan setapak demi setapak
Bukan untuk mencari segara
Melainkan bunga-bunga kamboja wewangian
Setiap nafas tak ku sangka ada lalintang menyala
Ia bergerak, menghujan, mendaras bagai bintang berekor
Dan ku teriakkan kata terbata-bata
Inikah malam lalintang?
Gemawan di pancar purnama
Ber-arakan terbawa angin utara
siluet lalintang mendaras, menghujam, lalu hilang
Gerombolan gagak malam melintas di awan
"Lalintang Wengi" sajakmu mendaras kalbu
Wangimu menebar sejagat alam
Pancaranmu menghujam, mendaras dan di telan sang fajar


[13] Kepalsuan

Ceramah yang kita dengar
Adalah bisikan iblis
Santun peribahasanya
Membunuh ketika sudah di atas kursi
Janji dan ikhrarnya hanya bualan
Bahkan lebih bau dari kentut
Argumennya sangat indah bagai penyair
Namun niatnya busuk seperti bangkai
Simbol di atas kepalanya hanya hiasan
Sebagai tipu daya kewibawaan
Setelahnya itu akan di lipat di kemaluan
Hanya Spekulasi
Hanya Fatamorgana
Hanya rayuan dan gombalan yang keluar dari mulutnya
Hanya mampu berjanji
Tak ada implementasi dan realisasi


[12] Jarak itu melodi awan

tentang seseorang
ku kira saat nya tiba
kedamaian sejati yang kuimpikan
tapi kenapa tak kunjung dekat
seperti awan begitu jauh
indahnya hanya melihat
mungkinkah aku takut menjemputnya
sebut saja musim semi
sejenak bermekaran lalu berguguran
tak ada namanya jiwa membaur
apalah arti setengah hati terdampar
benar lah engkau sang pengusik mimpi
hanya sejenak singgah
lalu pergi berlalu
mungkinkah jalan ini tak berujung
terus melangkah atau terdiam
selalu penuh misteri tanpa jawaban
seperti nya musim telah berganti
terlalu banyak waktu ku hilang
tersita akan kegetiran semata
berlalu tanpa hadir mu
hingga padi ini mulai merangkak
tak lagi kuat menampung hujan
berapa musim lagi kau datang
tahukah kau berat hari yang kulalui
mungkinkah hanya sentuhan angin
diantara nya tak pernah berkata
semakin dingin diri tuk terbuka
bertubi-tubi ranjau telah ku injak
cukuplah kesepian selalu menghiburku
yaa selalu saja berlalu..


[11] isi hati

seperti bintang , melihat cahayanya ,
tanpa pernah aku menyentuhnya , , ,
seperti laut , berenang di atas ombaknya , ,
tanpa pernah aku menyelam sampai kedasarnya ,
seperti peta dunia , melihat letak berbagai macam negara ,
tanpa pernah aku untuk mngelilingi dunia ,
dan seperti dirimu , hanya mampu tersenyum ,
tanpa eprnah aku menyatakan isi hatiku ,

i love u in my heart ...

[10] Perubahan

dunia, apa yang menyebabkan kau bertanya
langit, apa yang menyebabkan kau memaksa
jalan, bumi berpijak sungguh semakin terjal
apakah terasa berat kaki ini di punggungnya
bukankah sudah tersurat?

siapa yang tak ingin bercerita, mendongeng dan berbagi pengalaman?
jangan topik itu saja, cerita kosong buatan tangan berbeda
kisah dan cerita semu yang dirancang, pasti tak sempurna
bukankah cerita sendiri lebih indah?
sedih, bahagianya

[9] Darah

duhai darah di dalam jasad
tubuh ini begitu rentan membawa isi
berbanding terbalik angan di otak
bagaimana cara alirkan dzatmu
supaya lancar berjalan?
bagaimana selaraskan nadi dan jantung?
cuci semua tanpa perlu abaikan darah
lalu merata bersama cahaya ?
"selama angin masih berbisik, pastilah ada cara..."
udara berhembus bicara

[8] Dalam Sebuah Imajinasi

Senyap.. Tenang..
Itu yang sedang ku rasakan sekarang..
Ketika ku rasakan hembus angin, seperti berinteraksi denganku..
ku rasakan juga hadirmu..
Ditemani hening malam yang berbalut bersama angin yang berhembus dengan pelannya..
Ku bayangkan paras wajahmu..
Damainya diri..
Tenangnya hati..
walaupun hanya kesunyian yang menemani..
Tapi jiwa ini terasa terisi ketika ku berimajinasi kau ada disini.. Sejenak, ku rasakan adanya kamu disisi..
Nyata atau mimpi, aku tak peduli..
Walaupun tak nyata..
Walaupun hanya sebuah imajinasi saja..
Tapi mengapa hati ini begitu tentram? Begitu tenang, tak pernah setenang ini, sebelumnya..
Sosok bayang yang pernah hadir, walaupun kini telah hilang, seakan tak pernah luput dari pikiran..
Seakan sengaja diciptakan untuk tidak dilupakan..
Memang menyiksa..
Tapi entah mengapa aku bahagia ketika mengingatnya..
Ya..
Sepertinya aku rindu..
Aku merindukanmu..
Aku..
Mendambakan hadirmu..
Akankah semua ini terjadi?
Atau hanya akan menjadi imajinasi dan mimpiku sendiri..

[7] Kasih yang tak sampai

Bertemu denganmu
Perasaan ini datang kembali
Ingin sekali ku mengungkapkannya
Aku sudah punya orang lain
Andai kita bisa bersama
Membangun hubungan baik
Aku ingin sekali jalan denganmu
Aku ingin kau bisa tertawa didekatku
Walau kita hanya berteman


[6] Maaf kepada Bunda

Bunda maafkan aku pernah bersalah
Terkadang aku merubah senyum mu menjadi resah
Begitu banyak nasehat tetapi aku membantah
Sungguh ku menyesal oh bunda aku bersumpah
Semoga saja di suatu saat nanti
Kisah indah dahulu terulang lagi
Di dalam hati
Sungguh ingin aku memberi
Kesuksesan menjadi hadiah yg mungkin bisa berarti.

[5] Bidadari

bidadari-bidadari...
senyummu menghiasi dimana-mana...
hampir-hampir aku tidak bisa menghindar...
bagaimanapun aku tidak mampu membaca alam...

apakah kehendak tuhan atas perjalanan..
biarlah angin dan hujan yang tentukan...
jalanku atau jalanmu? pelangi atau embun terlebih dulu datang?....

[4] Biarlah

Biarlah....
Biarlah daku tenggelam dalam kitab-kitab, buku-buku, bacaan-bacaan...
secangkir dua, kopi pahit teh celup murahan...

Biarlah...
Biarlah, selama daku masih bernafas...
denting tasbih kayu cendana terdengar deras...

peduli apa siapa...
dingin membeku hingga panas meleleh...


Biarlah.... air mengalir pasti ada muaranya..

[3] Balada Para Petani

Isuk-isuk lepas subuh
Gebot dan karung sudah jauh
Arit pun ikut campingnya
Pergi ke sawah panen padi
Cuap-cuap nyanyian katak
Iringi kerja para petani
Di tengah sawah semua berkumpul
Menyulam gabah di atas karung
Lila lilu lila lilu
Hayu uwong pada panen
Menyambung urip nang dunia
Selagi ana umur
lila lilu lila lilu
Hayu uwong pada panen
Di dapat se apit buat makan


[2] Asap pembunuh

Tak kuasa menahan nafsu
Menikmati benda berasap 10cm
Akankah kenikmatan berlangsung lama
Peringatan tidak dihiraukan
Meski penikmat banyak yang sakit
bahkan terbunuh


[1] Mampu


Aku mampu
Coba’an tak henti datang dalam hidup ini ,
Dan rasa sabarlah yang mampu menjadi benteng ,
Dengan do’a yang slalu di panjatkan kepada TUHAN ,
Aku harus bisa tuk melewatinya
Aku tahu malam itu gelap
Dengan kegelapan yang menyelimuti dunia
Bulan mampu tuk meneranginya ,
Jangan pernah merasa terabaikan
Jika masih ada yang peduli dan simpati
Aku mampu merubah hitam menjadi putih
Aku mampu menghancurkan batu menjadi kerikil
Aku mampu , dan aku mampu menghadapinya


Selasa, 29 April 2014

BAB 13 Kepemimpinan

... dalam organisasi1 300x236 Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi
Salah satu pengertian kepemimpinan menurut George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Tipe- Tipe Kepemimpinan
Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
Teori-teori kepemimpinan umumnya berfokus pada kualitas yang membedakan antara pemimpin dan pengikut serta variabel-variabel lain seperti faktor situasional dan tingkat keterampilan. 

8 teori utama kepemimpinan: 

1. Teori Great Man 
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya. 

2. Teori Sifat 
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi kepemimpinan. 

3. Teori kontingensi 
Teori kontingensi fokus pada variabel yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang paling cocok. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut dan aspek situasi. 

4. Teori Situasional 
Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih tepat untuk jenis tertentu dalam pengambilan keputusan tertentu. Misalnya, seorang pemimpin berada dalam kelompok yang anggotanya berpengetahuan dan berpengalaman, gaya otoriter mungkin paling tepat. Dalam kasus lain di mana anggota kelompok adalah ahli yang terampil, gaya demokratis akan lebih efektif. 

5. Teori Perilaku 
Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori ini, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan observasi. 

6. Teori Partisipatif 
Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah mengambil masukan dari orang lain. Para pemimpin mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota kelompok dan membantu anggota kelompok merasa lebih berkomitmen terhadap proses pengambilan keputusan. Dalam teori partisipatif, bagaimanapun, pemimpin berhak untuk memungkinkan masukan pendapat dari orang lain. 

7. Teori Manajemen 
Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok. Teori ini berdasarkan pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajemen sering digunakan dalam bisnis, ketika karyawan berhasil mereka dihargai, ketika mereka gagal mereka ditegur atau dihukum. 

8. Teori Hubungan 
Teori hubungan juga dikenal sebagai teori transformasi, fokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada kinerja anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering memiliki standar etika dan moral yang tinggi. 

Sumber :



BAB 11 Komunikasi dalam Organisasi


... dinamika perilaku dalam berorganisasi. Dalam dinamika organisasi ini
Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan baik.
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.  (Goldhaber,1986).
Proses komunikasi dalam organisasi
Sebelum komunikasi dapat terjadi dibutuhkan suatu tujuan yang terekspresikan sebagai pesan untuk disampaikan antar seorang sumber dan penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman data, proses komunikasi (communication process) sebagai berikut :
Pengirim Ã  Penyandian Ã  Pesan Ã  Saluran Ã  Penerjemah Sandi Ã  Penerimaan Ã  Gangguan Ã  Umpan Balik.
Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan. Saluran tersebut dipilih oleh pengirim, apakah ia hendak menggunakan saluran yang formal atau informal. Saluran formal (formal channels) disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang berhubungan dengan aktivitas profesional dari para anggotanya. Saluran informal (informal channels) yaitu saluran komunikasi yang diciptakan secara spontan dan muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual. Penerima adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima, simbol-simbol didalamnya harus diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam pesan. Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan pesan. Mata rantai yang trakhir dalam proses komunikasi adalah lingkaran umpan balik yaitu sarana pengecekan mengenai seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya. Hal ini mementukan apakah pemahaman telah tercapai.
Menurut Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterapkan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi. Yaitu: peran antarpribadi (interpersonal roles), peran informasional (informational roles), dan peran keputusan (decisional roles). Jadi melalui masing-masing peran tersebut seorang manajer harus mampu mengomunikasikan ide, gagasan atau informasi kepada karyawannya, sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah disampaikan dengan baik dan efektif.
Peran manajerial dalam suatu organisasi dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
Peran Antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan dirinya sebagai seorang  tokoh figur, manajer, penghubung.
Peran Informasional
Monitoring, peran yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk mengawasi bawahan agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyebar Informasi, peran manajer untuk menyebarluaskan atau menyampaikan informasi secara menyeluruh kepada para karyawannya agar mereka dapat memahami dengan baik berbagai kebijakan organisasi tersebut.
Juru Bicara, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang juru bicara yang baik, khususnya yang berkaitan dengan penyampaian informasi tentang berbagai kebijakan penting organisasinya kepada pihak lain (eksternal).
Paran Keputusan
Wirausaha, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai seorang wirausaha yang jujur, dinamis, ulet, kreatif, inovatif, responsif, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, dan berwawasan luas.
Pemecah Masalah, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai salah seorang yang memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi
Pengalokasi Sumber Daya, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai orang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara baik. Seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, dan lain sebagainya.
Negosiator, kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang manajer ketika berhubungan dengan pihak eksternal organisasi.
Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi yang tercermin dalam efektivitas dan efisiensinya merupakan alat perekat organisasi yang juga mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan.
3.     Cara penyaluran ide melalui komunikasi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-OJc4jzd7gLtLnxvYdekBGz7SEit-eheHL0KfVQLWeMYl5W_uimIN_glL5Ojgb8PA9_J-T2fOXD5ffjKbqkKYD2QgYN4Skzp-fZDHKD-YM1ZuE1HsmRNQnSgjabCrv8K0JYWF-y3mlTVg/s200/write-us1.gif
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
 Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
-         Ide (gagasan) oleh sender.
-         Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
-         Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
-         Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi  dilaksanakan.
-         Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
-         Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
 Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif  mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.
4.    Hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo9Tv-kKAHJbmUAtTcdctUHdMePV8hImauTmYF2IveA9Z9Smw6JQbuM5AmA82-J81gCa4XwDYpJWgCkMqaj8MGzVb5MDZOkbrFuadZgfsNWFyCfdCIhq-WNPk8qaYzpHVyNWbKQQu3mC8I/s320/organization-alignment.jpg
Ø  Hambatan Teknis 
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga  saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya  Personnel Management , 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi :
a. Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
Ø  Hambatan Semantik
     
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya  terhadap kata-kata yang dipakai.
Ø  Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia,dll.
                    Menurut Chruden dan Sherman:
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi,perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.

Sumber :


BAB 12 PERKEMBANGAN PANDANGAN BARU TENTANG ORGANISASI


Cara Penanganan Perubahan :
Dalam kenyataannya suatu organisasi seringkali tidak bejalan sesuai dengan harapan, disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan kegagalan. Hal ini mengakibatkan kecondongan dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, dan inovasi. Dalam setiap organisasi.

a). Arti Pengembangan Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang - orang atau sekumpulan manusia dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:

a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai,

Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi
• Perubahan adalah pertanda kehidupan
• Perubahan memberikan harapan

Teori organisasi umum 1
• Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan
• Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan)

b). Sejarah Pengembangan Organisasi

Sejarah Pengembanga Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
1). Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.

2) Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama

3) Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.

4) Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta

5) Perubahan strategik.

Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah pendekatan Pengembangan Organisasi, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.


c). Karakteristik Pengembangan Organisasi

Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang.

Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain. Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang siknifikan. perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang baru.

Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum.
Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini.

Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.

Ketiga adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang
sukses.

d). Organisasi masa depan

Dalam abad dua puluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :

1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible,
2) Pendekatan yang berbasis Sumberdaya manusia (intangible).

Organisasi yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan.

Tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization)


Para Pakar berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kemampuannya.

Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources) yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan,
kapasitas serta kapabilitas pembelajaran.

Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan. Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era kompetisi.



BAB 9 & 10 Proses Organisasi


Dinamika Organisasi
Pengertian :
Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota di dalam suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling bahu membahu untuk membangun suatu organisasi.

Bagian-bagian Proses Organisasi :
1.     Proses Komunikasi,  yaitu rangkaian kegiatan sebelum atau pada saat kejadian itu sedang terjadi. contoh : Koordinasi, rapat, pengumuman dll. Dalam proses ini, bahwa pentingnya komunikasi dalam sebuat proses organisasi agar tidak ada kesalahpahaman antar anggota organisasi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
2.     Hubungan antar peran, selain komunikasi Hubungan antar suatu anggota dalam organisasi itu sangat penting terutama untuk membangun proses kerja dari organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antar peran maka setiap anggota dalam organisasi akan saling bekerjasama secara optimal dalam menjalankan perannya masing.
3.     Tahap Pengawasan, dimulai komunikasi dalam tahap perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, penggunaan SDM yang layak, penggunaan anggraran, pengarahan, pelaksanaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporann sampai pada organisasi selesai.  Apabila proses pengawasan tidak dilaksanakan, maka biasanya pencapaiannya kurang baik.
4.     Pengawasan/pengendalian, Dalam sebuah proses diperlukan pengawasan/pengendalian terhadap pihak yang berwewenang agar suatu proses organisasi dapat berjalan dengan baik, terarah dan sesuai dengan tujuan.
Proses Mempengaruhi Organisasi 

Setiap organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, bagaimana kita melaksanakan suatu wewenang agar organisasi tersebut mendapat pengaruh yang baik.
Elemen-elemen yang dapat memepengaruhi proses organisasi yaitu :

a. orang yang mempengaruhi (0)‏
b. metode mempengaruhi (→)‏
c. orang yang dipengaruhi (p)‏
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p



Jadi didalam data di atas tedapat
timbal balik dalam suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang. sedangkan metode untuk mempengaruhi adalah di antaranya :
a. Kekuatan fisik
b. Penggunaan sanksi (positif/negatif)‏
c. Keahlian
d. Kharisma (daya tarik)‏
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Analisis French-Raven
b. Analisis Etzioni
c. Analisis Nisbel

Proses Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan terdapat beberapa metode yaitu :
1.     Kewenangan Tanpa Diskusi, Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. 
2.     Pendapat Ahli,  Menurut Newman, Summer dan Waren, Memerinci langkah desain dan mengidentifikasi menjadi empat tahap yaitu penemuan penyelesaian alternatif, penganalisa, pembuatan suatu diagnosis, dan pemilihan rencana yang diambil.
3.     Kewenangan setelah diskusi,  Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasidalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas.
4.     Kesepakatan,  Kesepakatan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.

Sumber :


BAB 7 & 8 DINAMIKA ORGANISASI

I.            DINAMIKA ORGANISASI

Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama
Dengan demikian dinamika organisasi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
Selain itu dinamika organisasi dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dinamika organisasi pada dasarnya merupakan proses-proses kelompok yang menggambarkan semua hal yang terjadi dalam kelompok akibat adanya interaksi individu-individu yang ada dalam kelompok itu.

I.1 Fungsi Dinamika Organisasi
Dinamika organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika organisasi itu antara lain:

1.   Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)

2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)

4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
Semakin besar ukuran suatu organisasi semakin cenderung menjadi kompleks
keadaannya. Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur
informasi, kompleksitas komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian wewenang dan sebagainya.
Sebagai contoh, seorang pimpinan yang ingin memajukan organisasinya, harus memahami factor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik di dalam individu maupun konflik antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok.


II. DINAMIKA KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan di bawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

II.1 Akibat Konflik
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
* meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
* keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
* perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
* kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
* dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
· Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
· Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk “memenangkan” konflik.
· Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan “kemenangan” konflik bagi pihak tersebut.
· Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.

II.2 Contoh Konflik
* Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
* Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
* Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.
* Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis. Ini termasuk konflik Bosnia-Kroasia (lihat Kosovo), konflik di Rwanda, dan konflik di Kazakhstan.

III. JENIS-JENIS KONFLIK

Ada lima jenis konflik yaitu;
konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok,
konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.

1. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal
sebagai berikut:
1. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
2. Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
3. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
4. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan
yang diinginkan.

Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali
menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang
tidak menyenangkan.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1. Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama menarik.
2. Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan.
3. Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada
satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.


2. Konflik Interpersonal
Adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang
yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam
perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan
dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses
pencapaian tujuan organisasi tersebut.

3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh
kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas
kelompok dimana ia berada.

4. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.

5. Konflik antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain
dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan
timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.


IV. SUMBER-SUMBER KONFLIK
Sumber konflik dalam organisasi dapat ditelusuri melalui :
· Konflik dalam diri individu (intrapersonal conflict)
· Konflik antar individu (Interpersonal conflict)
· Konflik antar kelompok (Intergroup conflict)
· Konflik antar individu dengan kelompok.

1.   Konflik dalam diri individu (Intrapersonal conflict)

Terdiri dari 2 sumber konflik;
1.. Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan (2002 : 400), penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan.
Selain itu, penyebab konflik dalam diri adalah apa yang disebut goal conflict. Hal ini terjadi karena seseorang diperhadapkan pada dua tujuan atau karena harus membuat keputusan untuk memilih alternative yang terbaik.

2. Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya, tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.
2. Konflik antar individu (Interpersonal conflict)
Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan latar belakang individu (perbedaan pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman kerja, dan nilai hidup), kemudian karena perbedaan latar belakang sosial (perbedaan budaya, agama, dan sebagainya), serta perbedaan ciri-ciri pribadi (lemah lembut, kasar, tegas, plin-plan, agresif, dan sebagainya).
Di kategori ini, di samping konflik yang bersumber dari latar belakang dan ciri kepribadian individu, terdapat juga sumber-sumber lain seperti kekurangan informasi (information deficiency), persaingan dalam perebutan pengaruh, persaingan dalam memperoleh jabatan, pertentangan kepentingan pribadi (misalnya perebutan mobil dinas), konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan), melewati batas-batas territorial (letak barang seperti meja yang lewat batas, atau mobil salah parker), gaya kepemimpinan (misalnya pemimpin yang kasar yang menyakiti hati banyak orang yang dipimpinnya.

3. Konflik antar kelompok (Intergroup Conflict)
Dalam organisasi, terdapat beberapa factor yang menyebabkan konflik.
1.. Perbedaan dalam tujuan dan prioritas. Setiap sub unit dalam organisasi memiliki tujuan dan prioritas khusus. Misalnya, dalam hubungan kerja, bagian pemasaran ingin agar produknya cepat laku. Kalau perlu dijual murah dan dengan cara kredit. Sebaliknya, bagian keuangan menghendaki pembayaran harus tunai agar posisi kekuangan perusahaan tetap stabil.
2. Saling ketergantungan tugas (task interdependence). Ada yang disebut ketergantungan berurutan (sequential interdependence), dimana output dari suatu unit merupakan input dari unit lain. Misalnya, untuk merespon suatu surat permohonan, kepala bagian masih harus menunggu disposisi dari atasannya. Ada juga yang disebut ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), seperti hubungan antara dokter, rumah sakit dan laboratorium.
3. Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya (resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas computer dan lainnya).
4. Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini pun akan mengakibatkan konflik. Kekaburan karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.
5. Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.
6. Perbedaan sistim imbalan dan intensif yang diatur per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.
7. Faktor birokratik (lini-staf), dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting, sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik.
8. Sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.

4. Konflik antara individu dan kelompok..
Konflik di sini biasanya dipicu oleh beberapa hal, seperti : anggota kelompok yang tidak dapat memenuhi harapan dan standar kerja, individu yang melanggar norma yang disepakati, serta individu yang melecehkan atau mempermalukan kelompok.
Ray Pneuman (dalam Stevanin, 2000 : 134) mengidentifikasi sumber-sumber konflik antara individu dan kelompok di dalam organisasi. Menurutnya, konflik dapat berlaku jika ada perbedaan nilai dan keyakinan dari anggota organisasi, tidak jelasnya struktur organisasi, tidak cermatnya peran dan tanggung jawab pimpinan, berkembangnya struktur organisasi ke arah yang lebih besar dan luas, tidak berpadunya gaya kepemimpinan yang dipraktekkan oleh manajer dengan para karyawan, pimpinan baru yang terlalu cepat diangkat, komunikasi yang kurang lancar, pertentangan yang tidak terantisipasi oleh pimpinan, para karyawan yang tidak mau menunjang dan berpartisipasi atau pimpinan baru yang masih mengikuti pola lama dari pimpinan yang digantikannya yang tidak disukai karyawan.

V. STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

Untuk menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui kemampuan diri
sendiri dan juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada beberapa cara untuk
menangani konflik antara lain :

1. Introspeksi diri
Bagaimana kita biasanya menghadapi konflik ? Gaya pa yang biasanya digunakan?
Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Hal ini penting untuk dilakukan
sehingga kita dapat mengukur kekuatan kita.

2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapat
mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki, bagaimana nilai dan
sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka atas terjadinya
konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik semakin besar
jika kita melihat konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.

3. Identifikasi sumber konflik
Konflik tidak muncul begitu saja. Sumber konflik sebaiknya dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab konflik.

4. Mengetahui pilihan penyelesaian atau penanganan konflik yang ada dan memilih
yang tepat.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik:
a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan – bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah
menunda konflik yang terjadi. Situasi menag kalah terjadi lagi disini.
Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk
mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang
baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali,
ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih
memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri
agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga
sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan
baik dengan pihak tersebut..
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini.
d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal
tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang uatama.
Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk
mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution)
e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menag dengan saling bekerja sama.
Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.


VI. MOTIVASI
Adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi ada dalam diri manusia terdorong oleh karena adanya :
1. Keinginan untuk hidup
2. Keinginan untuk memiliki sesuatu
3. Keinginan akan kekuasaan
4. Keinginan akan adanya pengakuan
Sehingga secara singkat, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau keinginan yang dapat dicapai dengan perilaku tertentu dalam suatu usahanya.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.


VII. TEORI MOTIVASI

Ada tiga motivasi utama yang sering diajukan, yaitu :
1. Model Tradisional
sering disebut model klasik, dicetuskan oleh Frederick Winslow Taylor. Model ini menyatakan bahwa motivasi pada seseorang hanya dipandang dari sudut pemenuhan kebutuhan fisik atau biologis saja. Khususnya untuk pekerja hanya dapat dimotivasi dengan imbalan uang.

2. Model Human Relation
Diartikan sebagai model hubungan manusiawi dengan penekanan pada kontak sosial merupakan kebutuhan bagi manusia yang bekerja dalam suatu organisasi.. Model ini dicetuskan oleh Elton Mayo sebagai akibat kejenuhan karyawan dalam melakukan pekerjaan yang sama secara berulang. Elton Mayo menekankan pada pentingnya pengakuan atau penghargaan terhadap kebutuhan sosial pekerja.

3. Model Sumberdaya Manusia
Dengan penekanan pada motivasi tidak hanya oleh masalah pemenuhan
kebutuhan biologis saja akan tetapi juga kebutuhan mendapatkan kepuasan.

1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut Maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
- faali (fisiologis)
- Keamanan, keselamatan dan perlindungan
- Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
- Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
- Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut Maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.
2. Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
3. Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi.. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motivator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
4. Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)
5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
7. Teori Penguatan, teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.
Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi
TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a.  Teori birokrasi : 
     dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b.  Teori administrasi : 
     dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c.  Manajemen ilmiah : 
     dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan
Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Sumber :