Rabu, 30 April 2014

[18] MUSAFIR

Di gubuk imajinasi,
nurani kepakkan sayap,
terbang menyusuri tebing senja,
badai lidah jingga mengotak
atik nalar,
ribuan bebukitan tanya
terlewatkan,
pohon-pohon penat segera
menari riang,
bidik hati menancap di
sungai silam kisah,
Astagfirullah,,,
kering, benar-benar kering!
Tak lagi mengalir gemercik kasih,
tidak telaga rindu,
tidak riak sapa menata arus
peduli,,,
ilusi beranjak,
pluit memanggil dari rumah
hatimu,
kaki tak tunggu mupakat,
kini,,, kutiba di beranda jiwamu,,,
lapuk, kusam dan kumuh yang
kulihat
tiap pintu bilik sukma mu telah
kubuka,
tapi tak kujumpa ramah atau
sekedar seteguk impati,
pelepas dahaga penjara
waktu!
Iba gugur, ego menuju tahta dengan mahkotanya!
Menara kebencian munjulang
tinggi,,, membela langit,
mata melihat tapi
hati buta!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar