Minggu, 24 November 2013

[19] Koordinasi atasan dengan bawahan


Koordinasi antara Atasan dan Bawahan merupakan aktivitas wajib dan dilakukan terus –menerus dalam Manajemen perusahaan, memang sekilas kalau dilihat tidak lebih sekedar tanggungjawab sebagai atasan atau sebaliknya, namun tanpa kita sadari rupanya koordinasi semacam ini merupakan salah satu penentu keberhasilan manajemen perusahaan.

Jika anda adalah seorang manajer pemasaran, maka anda akan sering menemukan kejadian seperti yang pernah saya alami waktu bekerja di sebuah lembaga pelatihan dan pendidikan kandidat karyawan. Pertama kali diterima di lembaga tersebut setiap orang akan menempuh pendampingan kerja satu sampe tiga minggu dilapangan termasuk karyawan baru seperti saya, waktu itu saya bersama tim marketing lainnya mendatangi sekolah untuk meminta izin persentasi di depan siswa siswi, tapi rupanya dari pihak sekolah justru menolak dan mengatakan bahwa hari sebelumnya sudah ada yang persentasi di kelas dan yang datang adalah karyawan dari lembaga kami juga, anda tau apa yang dikatakan dari pihak sekolah selanjutnya? “ kok ga’ koordinasi mas dengan teman-teman yang lainnya”
Bagi saya perkataan itu merupakan pukulan dan membuat malu manajer pemasaran, kenapa? Karena itu artinya tim marketing tidak dikoordinasi dengan baik .

Misalnya Jika anda adalah seorang manajer pemasaran, maka anda harus memastikan job diskripsinya anak buah anda apa hari ini, anda juga harus memastikan bahwa tim marketing anda menjalankan tugasnya dengan baik, anda juga harus menelpon tim marketing anda setiap saat untuk memastikan mereka sedang bekerja,menanyakan posisi mereka saat itu, memastikan progress sekolah yang dikunjungi, problem yang ditemui dilapangan saat itu, sampai anda meminta laporan lengkap hasil kerja mereka di akhir kerja serta melakukan evalusi setiap hari untuk meningkatkan kinerja. Inilah yang disebut koordinasi antara atasan dan bawahan, dimana bawahan melaksanakan job diskripsi dan memberikan laporan hasil kerja ke atasan dan atasan memberikan solusi dan mendampingi bawahannya supaya berkerja dengan baik ,benar dan tuntas.

Jika hal seperti ini dilakukan di semua level jabatan, maka tentu akan menghasilkan manajemen Oprasioanal yang tangguh dan bertanggungjawab, tangguh artinya terkoordinasi dan terpantau setiap saat maksudnya karyawan akan selalu dipantau agar bekerja dengan benar dan dipacu agar mematuhi policy/ Standar Oprasional Prosedur(SOP) yang berlaku. Sedangkan bertanggungjawab maksudnya pejabat dan karyawan tidak akan pernah melepaskan tanggungjawabnya sebelum pekerjaannya dituntaskan 100% .
Dengan itu akan melahirkan budaya kerja yang terbakukan dalam SOP perusahaan, dan semua level manajemen secara tidak sadar ke depan akan berjalan otomastis tanpa harus diperintah meskipun perusahaan yang anda milki sewaktu –waktu berganti kepemimpinan atau berganti kepemilikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar